SKOR.id – Indonesia Pingpong League (IPL) ingin menjadi satu kompetisi yang dikelola secara profesional ke depannya. Seperti disampaikan Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Muhammad Saleh Mustafa.Penanggung jawab BRImo Indonesia Pingpong League 2024 itu menjelaskan untuk dapat mencapai cita-cita tersebut, mereka akan membuat badan khusus yang mengelola sehingga IPL menjadi liga profesional. &nbsp;&nbsp;Saleh bersama CEO dan Founder IPL Yon Mardiyono berharap kompetisi tenis meja ini bisa seperti liga-liga olahraga yang sudah profesional di Indonesia seperti Liga 1 (sepak bola), IBL (basket), dan Proliga (voli).“Klub-klub yang berpartisipasi menyarankan agar liga ini berlanjut dalam sistem manajemen yang jelas. Kami pelajari liga-liga yang sudah berjalan, seperti sepak bola, basket, voli,” ujar Saleh dalam jumpa pers IPL 2024 Seri 2 di GOR Ahmad Yani, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/10/2024).&nbsp;Menurutnya, Indonesia Pingpong League bisa profesional bila dikelola oleh lembaga khusus, seperti halnya dalam sepak bola, basket, dan voli di Tanah Air yang diurus melalui badan tersendiri.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Konferensi_Pers_IPL_Seri_2_2024_4b84dc96b9.jpg" alt="Konferensi Pers IPL Seri 2 2024"><figcaption>Konferensi pers BRImo Indonesia Pingpong League (IPL) 2024 Seri 2 di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 24 Oktober 2024. (I Gede Ardy Estrada/Skor.id)</figcaption></figure>Rencananya, IPL juga akan membentuk badan khusus yang diisii para pemilik atau pengurus klub sehingga kompetisi nantinya mempunyai manajemen yang rapi dan terukur.“Memang masih belum terbentuk, tetapi nanti 2025 kita harapkan ada suatu badan yang mengurusi liga ini. Ada manajemen, juga karena ada budgeting-nya sehingga transparansi dana dan akuntabilitas terjaga. Akan kita manage sedemikian rupa sehingga menjadi profesional,” kata Saleh Mustafa.&nbsp;Dengan pengelolaan yang profesional tentu ke depannya lebih memudahkan IPL untuk menjaring sponsor. Ini diyakini Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Letjen TNI Purn Marciano Norman.“Seperti tadi disampaikan, bisa menjadi (profesional) seperti liga voli, liga sepak bola, atau liga basket. Saya dukung penuh dan saya harap ke depan, liga ini kalau sponsornya sedikit nggak akan hidup, tetapi dengan mengadakan liga yang menarik saya yakin sponsor akan lari ke IPL,” kata Marciano. &nbsp;IPL 2024 telah memasuki Seri 2 pada musim pertamanya. Putaran kedua digelar di GOR Ahmad Yani pada 25-27 Oktober dan diikuti sekitar 20 klub tenis meja kategori putra dan putri.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=fNUX6SjIL3BYODYt" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Indonesia Pingpong League (IPL) berencana membentuk badan khusus sehingga nantinya bisa menjadi liga profesional. 

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Indonesia Pingpong League Diharapkan Bisa seperti Liga 1, IBL, dan Proliga

SKOR.id – Kontingen Jawa Barat (Jabar) berhasil menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Ini membuat mereka sukses mengukir sejarah.Jabar mempertahankan statusnya sebagai juara umum PON. Mereka sukses menyandang gelar tersebut dalam tiga edisi beruntun alias hat-trick.&nbsp;Ini adalah titel juara umum PON yang keenam bagi Jawa Barat. Namun, penyelenggaraan di Aceh-Sumut menandai kali pertama mereka meraihnya pada tiga gelaran berturut-turut.Sebelum PON 2024, Jabar keluar sebagai juara umum pada edisi 2016, ketika menjadi tuan rumah, dan 2021 di Papua. Kontingen Tatar Sunda juga kampiun dalam PON 1951, 1953, serta 1961.&nbsp;Pada PON Aceh-Sumut, Jabar mengungguli dua rivalnya, DKI Jakarta dan Jawa Timur (Jatim). Kepastian ini diumumkan dalam upacara penutupan di Stadion Utama Sumut, Deli Serdang, Jumat (20/9/2024).Jabar menyabet total 540 medali, rinciannya 195 emas, 163 perak, dan 182 medali. Jakarta di posisi kedua dengan 479 medali, 184 di antaranya berupa emas. Jatim di tempat ketiga (425 medali, 146 emas). &nbsp;“Medali terbanyak dalam Pekan Olahraga Nasional ini direbut oleh Kontingen Provinsi Jawa Barat,” kata Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman seperti dikutip dari Antara.“Selanjutnya diikuti oleh DKI Jakarta, lalu Jawa Timur, dan Sumatera Utara di posisi empat. Selanjutnya Jawa Tengah pada posisi kelima, dan Aceh di posisi keenam,” ia menambahkan. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Selain mengumumkan hasil akhir perolehan medali, Marciano juga mengakui bahwa penyelenggaraan PON kali ini dipengaruhi tingkat layanan yang pada awalnya belum maksimal.“Secara berangsur-angsur dapat diatasi dengan koordinasi yang sangat kondusif dengan berbagai pihak, khususnya PB PON wilayah Aceh dan PB PON wilayah Sumatera Utara,” tutur Marciano.&nbsp;Sang Ketum juga mengatakan kegiatan pertandingan yang melibatkan 65 cabang olahraga di Aceh-Sumut merupakan terbesar selama perhelatan PON. Edisi selanjutnya akan berlangsung di NTB-NTT pada 2028.Berikut Klasemen Akhir Raihan Medali PON 2024:<figure class="table"><table style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);"><tbody><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NO</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">KONTINGEN</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">EMAS</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PERAK</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PERUNGGU</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">TOTAL</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jawa Barat</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">195</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">163</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">182</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">540</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">DKI Jakarta</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">184</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">150</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">145</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">479</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jawa Timur</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">146</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">136</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">143</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">425</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sumatera Utara</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">79</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">59</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">116</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">254</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jawa Tengah</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">71</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">74</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">115</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">260</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Aceh</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">65</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">48</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">79</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">192</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Bali</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">36</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">38</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">60</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">134</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kalimantan Timur</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">29</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">55</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">69</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">153</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">DI Yogyakarta</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">29</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">36</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">52</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">117</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Lampung</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">22</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">68</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Banten</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">24</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">33</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">78</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Riau</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">22</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">37</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">80</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Papua</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">26</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">23</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">68</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NTB</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">17</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">54</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kalimantan Selatan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">26</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">56</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sulawesi&nbsp;Selatan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">32</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">61</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">17</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sulawesi Utara</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">18</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">42</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">18</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sulawesi Tengah</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">35</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NTT</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">36</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jambi</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">18</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">27</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">51</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sumatera Selatan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">51</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">22</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Papua Barat</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">29</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">23</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Papua Pegunungan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">24</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sumatera Barat</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">49</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">25</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kepulauan Riau</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">26</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kalimantan Barat</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">27</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Papua&nbsp;Tengah</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Gorontalo</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">29</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kepulauan Bangka Belitung</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kalimantan Utara</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">31</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Maluku</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">32</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Papua Barat Daya</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">33</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kalimantan Tengah</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">34</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sulawesi Tenggara</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">35</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Papua Selatan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">36</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sulawesi Barat</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">37</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Bengkulu</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">38</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Maluku Utara</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">39</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Ibu Kota Nusantara</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td></tr></tbody></table></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RuD4NgI5JLY?si=0KBoyHVcVq7Xy7Gh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kontingen Jawa Barat menjadi juara umum PON XXI Aceh-Sumut 2024 setelah menyabet total medali terbanyak.

Klasemen Akhir Raihan Medali PON 2024, Jawa Barat Ukir Sejarah Hat-trick Juara Umum

SKOR.id –&nbsp;Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, meninjau langsung kesiapan venue pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.Marciano beserta rombongan tiba di Kota Banda Aceh pada Selasa (26/3/2024).Didampingi Pj. Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, rombongan KONI Pusat mengawali tinjauan ke kompleks Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya dilanjutkan dengan Stadion Dirmurtala.&nbsp;Secara keseluruhan progres pembangunan atau renovasi venue sudah sesuai dengan tahapan. Sebagian tempat direnovasi dan sebagian lainnya dibangun kembali.&nbsp;Progres pembangunan saat kunjungan umumnya sudah berjalan hingga 18%. Perhitungan tersebut &nbsp;sudah di atas target yang telah ditentukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI)“Tadi Pj. Gubernur menyampaikan akhir bulan Juli 2024 sudah siap semuanya,” kata Marciano optimistis.Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 diharapkan tetap berjalan sesuai rencana, yakni pada 8 September 2024 di Aceh oleh Presiden RI Joko Widodo.Kemudian ditutup pada 20 September 2024 di Sumut oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.&nbsp;Namun sebelum resmi bergulir, penyelenggara PON 2024 akan menggelar test event untuk pertandingan sekaligus upacara seremonial.Oleh karena itu, proses renovasi dan pembangunan diharapkan bisa rampung beberapa waktu sebelum PON 2024 dimulai.&nbsp;“Ada waktu untuk menggunakan venue-venue baru ini atau venue yang direnovasi juga untuk test event, kemudian nanti terkait dengan opening ceremony di Stadion, juga memberi kesempatan kepada semua yang terlibat untuk berlatih di tempat yang sebenarnya,” Marciano menjelaskan.“Insyaallah menjadi PON yang akan dikenang oleh seluruh masyarakat Indonesia karena prestasinya, karena kesiapan Panitia Besar sebagai penyelenggaranya karena dukungan masyarakat,” imbuhnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C5Am_GhrsBv"></oembed></figure>Tak ketinggalan, Ketum KONI Pusat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pj. Gubernur Aceh Bustami Hamzah dan jajarannya.“Antusias Masyarakat Aceh itu sangat baik. Kalau saya mengatakan bahwa saya sangat optimistis PON 2024 akan berjalan lancar dan sukses. Ini merupakan pesta rakyat,” ujar Bustami Hamzah.Dalam kesempatan yang sama, Tim Teknologi informasi komunikasi (TIK) KONI Pusat yang dipimpin Iwan Kurniawan turut melakukan rapat koordinasi dengan Diskominfo Aceh dan Telkom, dilanjutkan dengan kunjungan ke venue-venue guna memeriksa kapasitas jaringan internet.“Secara infrastruktur TIK Aceh lebih siap dari Sumut, khususnya jaringan di setiap venue dan beberapa fasilitas yang akan digunakan oleh PON 2024 di Aceh,” Iwan Kurniawan menuturkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RvbdhFIuxdM?si=r9elLjQ-aWqrDoDH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Proses renovasi dan pembangunan venue-venue pertandingan PON XXI 2024 Aceh-Sumut ditargetkan selesai pada Juli mendatang.

KONI Pusat Optimistis Venue PON 2024 Wilayah Aceh Bisa Rampung Juli 

SKOR.id - Kabar duka datang dari sosok Donny Kesuma Hudayat yang meninggal dunia pada Selasa (19/3/2024) pukul 19.19 WIB.Sebelumnya, Donny Kesuma Hudayat diketahui memiliki riwayat gangguan jantung dan beberapa kali masuk rumah sakit. Ia bahkan sudah memasang ring jantung pada 2015.Beberapa hari sebelum meninggal dunia, pria 55 tahun itu kembali mengeluhkan kondisi kesehatan yang membuatnya masuk-keluar rumah sakit.Terakhir, ia mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Primaya, Bekasi. Sempat dikabarkan membaik, sang aktor mengembuskan napas terakhirnya kemarin malam &nbsp;&nbsp;Jenazah Donny Kesuma Hudayat pun sudah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Rabu (20/3/2024) pagi.Kepergian aktor kelahiran Bandung tersebut tak hanya jadi kabar duka bagi dunia hiburan Tanah Air tetapi juga jagat olahraga Indonesia.Sebelum mejeng di layar kaca maupun perak, Donny lebih dulu berkecimpung di dunia olahraga sebagai atlet cabang olahraga sofbol.Ia pun tercatat dalam buku sejarah kala jadi bagian dari tim sofbol Indonesia yang sukses mempersembahkan medali emas di SEA Games 1997.Itu jadi medali emas SEA Games pertama yang diraih Indonesia dari Cabor sofbol dan belum bisa diulang hingga saat ini.Donny juga pernah menjuarai ajang East Asia Softball Master 2022, turnamen sofbol kategori senior di atas 40 tahun, di Singapura bersama tim Kobra Indonesia.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C4uNHE2PMMt"></oembed></figure>Selain itu, Donny juga terlibat aktif di kepengurusan organisiasi olahraga mulai dari Perbasasi hingga KONI Bangka Belitung.Ketum KONI Bangka Belitung, Ricky Kurniawan, pun mengaku terkejut kala mendengar kabar kepergian Donny Kesuma.“Kaget waktu dapat info beliau tiba-tiba gagal jantung, padahal sempat membaik. Namun, saya lebih kaget lagi dapat info beliau sudah tidak ada,” ujar Ricky Kurniawan.Ucapan duka untuk kepergian Donny Kesuma pun datang dari Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman.“Selaku Ketum KONI Pusat, saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Donny Kesuma,” kata Marciano Norman.&nbsp;“Semoga Almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.”Marciano Norman pun berharap agar Indonesia bisa kembali memiliki atlet sofbol berprestasi layaknya sosok Donny Kesuma.“Semoga ke depan, akan lahir atlet-atlet softball berprestasi yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/bE_eidVLGZg?si=RinNlhxxJP0PZtEg" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sebelum aktif di layar kaca dan perak, Donny Kesuma Hudayat dikenal sebagai atlet sofbol nasional yang berprestasi.

Aktor Donny Kesuma Berpulang, Dunia Olahraga Indonesia Turut Kehilangan

SKOR.id –&nbsp;Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 turut diramaikan oleh pertandingan dari cabang olahraga (cabor) ekshibisi.Nantinya, akan ada delapan cabor yang bakal menggelar laga ekshibisi di PON 2024. Jumlah ini lebih sedikit dari PON XXI Papua 2021 yang dimeriahkan oleh 10 cabor ekshibisi.Meskipun bersifat ekshibisi, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman berpesan agar penyelenggaraan pertandingan dapat sukses dan muncul atlet-atlet berprestasi dari seluruh kontingen.&nbsp;Karena itu, persiapan harus dilakukan sematang mungkin oleh induk cabor, terlebih pertandingan ekshibisi diselenggarakan oleh induk cabor secara mandiri.“Seluruh persiapan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, mulai dari penyelenggaraan yang melibatkan ofisial dengan kualifikasi tertentu dan juga atlet-atlet yang dipersiapkan maksimal oleh masing-masing Pengurus Provinsi cabor,” ujar Marciano Norman.“Performa atlet, sportivitas, dan penerapan peraturan yang berlaku secara tegas menjadi penting bagi kualitas pertandingan. Diharapkan juga, pertandingan cabor mampu mengundang masyarakat sehingga memberikan nilai tambah bagi sport tourism,” tuturnya.Terkait pentingnya koordinasi dengan induk cabor ekshibisi yang mempersiapkan, Ketum KONI Pusat memimpin rapat dengan cabor ekshibisi PON XXI 2024 Aceh-Sumut di ruang Lukman Niode, Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta.Rapat tersebut dilanjutkan oleh Sekjen KONI Pusat Drs. Tb. Lukman Djajadikusuma yang menegaskan agar seluruh cabor yang ikut ekshibisi berkoordinasi dengan Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) sesuai dengan wilayah atau tempat ekshibisi masing-masing.“Ekshibisi PON XXI kali ini harus optimal, oleh karenanya koordinasi kepada Panwasrah sesuai dengan daerah yang dipertandingkan menjadi penting mengingat waktu yang semakin singkat,” Lukman menegaskan.Seluruh cabor yang ikut ekshibisi harus mempersiapkan kebutuhan cabornya masing-masing dengan sebaik mungkin, persiapan yang dimaksud mulai dari venue atau tempat, jadwal pasti agar tidak bentrok dengan jadwal cabor lainnya, jumlah provinsi yang ikut, jumlah nomor pertandingan, dan sebagainya.Sementara itu, PON XXI Aceh-Sumut 2024 dijadwalkan berlangsung pada 8-20 September mendatang.PON 2024 akan mempertandingkan 67 cabor. Sebanyak 33 cabor diselanggarakan di Aceh dan 34 lainnya di Sumut.PON 2024 juga diselenggarakan untuk memperingati 20 tahun bencana tsunami Aceh dan Sumatera Utara, yang terjadi pada 26 Desember 2004 lalu.Berikut daftar cabor yang menggelar pertandingan ekshibisi di PON XXI Aceh-Sumut 2024:<ul style="list-style-type:disc;"><li>Ice Skating</li><li>Padel</li><li>Teqball</li><li>Floorball</li><li>Pickleball</li><li>Mixed Martial Arts</li><li>Bola Tangan Pantai</li><li>Berkuda Horseback Archery</li></ul><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/01W5cFTuWUk?si=w1OqCpolm2RY9yhL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ada delapan cabor yang siap unjuk gigi dalam pertandingan ekshibisi di PON XXI Aceh-Sumut 2024. 

PON 2024 Bakal Diramaikan Pertandingan Ekshibisi dari 8 Cabor

SKOR.id –&nbsp;KONI Pusat melakukan pertemuan dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di bidang olahraga.Agenda tersebut berlangsung di Gedung Arimurti Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan pada Kamis (4/1/2024).KONI Pusat menyadari bahwa SDM menjadi salah satu elemen penting yang dibutuhkan untuk menorehkan prestasi olahraga Indonesia dalam berbagai level.Oleh karena itu, KONI Pusat sebagai induk organisasi pembinaan olahraga di Tanah Air berupaya menjalin komunikasi dengan LPDP.Melalui komunikasi ini, KONI Pusat berharap LPDP dapat mendukung program pascasarjana bagi atlet, pelatih, dan pengurus organisasi olahraga.&nbsp;“Kami sadar betul bahwa prestasi olahraga sampai saat ini kendala utamanya adalah kualitas SDM yang perlu ditingkatkan,” ujar Ketum KONI Pusat, Marciano Norman.&nbsp;“Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan kepada Bapak apabila dimungkinkan ke depan bisa dapat beasiswa,” ujarnya kepada Presiden Direktur LPDP Andin Hadiyanto.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1rXRwRPcvw"></oembed></figure>KONI Pusat ingin jumlah pegiat atau pengurus organisasi keolahragaan yang dapat melanjutkan studi di jurusan dan universitas terbaik terus bertambah.Dengan demikian, mereka dapat ikut berkontribusi pada kualitas pembinaan olahraga di Tanah Air.&nbsp;“Dengan semakin banyaknya orang yang pengetahuan olahraganya baik, itu akan mendongkrak prestasi olahraga Indonesia,” Marciano Norman menambahkan.Banyak SDM berkualitas yang dibutuhkan Indonesia untuk meningkatkan implementasi Sport Science, Sport Tourism, Sport Industry, dan Sport Intelligence.Sementara itu, Andin Hadiyanto menjelaskan bahwa para pelaku olahraga bisa mendapatkan beasiswa program pasca sarjana dari LPDP melalui tiga cara.“LPDP ada tiga jalur, jalur umum yang semua masyarakat bisa daftar, jalur PNS, serta afirmasi untuk orang tidak mampu, memiliki kebutuhan khusus, dan daerah tertinggal.”&nbsp;Adapun universitas yang jadi tujuan harus terdaftar LPDP sebagai jajaran universitas terbaik dunia.Meski begitu, LPDP akan mempertimbangkan beberapa rekomendasi universitas di luar negeri sebagai tujuan belajar peserta LPDP.&nbsp;Mereka yang telah selesai menyelesaikan studi di luar negeri dapat berkontribusi untuk olahraga di Tanah Air melalui KONI Pusat.&nbsp;LPDP juga akan membantu komunikasikan pelajar yang sedang menjalankan studi terkait keolahragaan, yang mana jumlahnya sekitar 254 orang.&nbsp;Kabid Sport Science KONI Pusat juga menambahkan bahwa saat ini sudah ada program magister Psikologi Olahraga di Universitas Indonesia.&nbsp;Program tersebut masih sangat baru dan lulusannya diperlukan olahraga prestasi, sehingga diharapkan LPDP dapat memberikan dukungan beasiswa.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ZDE7jxg4l2U?si=wIMPm0fv02qM7Dx9" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

KONI Pusat melakukan pertemuan dengan LPDP dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di bidang olahraga.

Gandeng LPDP, KONI Pusat Upayakan Peningkatan SDM Olahraga Indonesia

SKOR.id – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo bertemu Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman pada Rabu (20/12/2023). &nbsp;Dalam audiensi di Kemenpora, Senayan, Jakarta itu, Menpora mendengarkan pemaparan dari KONI terkait progres persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.&nbsp;Kepada Menpora Dito, Marciano Norman menyampaikan tentang beberapa progam dan revisi anggaran guna mendukung kesuksesan pelaksanaan PON 2024 Aceh-Sumut, yang akan bergulir September tahun depan.Beberapa program sepanjang 2023 yang sudah dijalankan KONI Pusat untuk mendukung penyelenggaraan PON di antaranya, Launching logo dan maskot, Countdown (hitung mundur) PON Aceh-Sumut di Jakarta.Selain itu, mereka juga telah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) semua bidang Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), serta beberapa kegiatan lainnya.&nbsp;“Terima kasih sebelumnya Pak Menteri atas waktunya. Kedatangan kami ingin menyampaikan beberapa program yang sudah dilaksanakan untuk mendukung PON 2024 Aceh-Sumut nanti,” ujar Marciano.&nbsp;“Semua kegiatan untuk mendukung pelaksanaan PON 2024 Aceh-Sumut telah kami lakukan tahun ini, seperti launching logo dan maskot hingga bimtek semua bidang Panwasrah. Semua kegiatan alhamdulillah berjalan baik dan lancar.”&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Menpora_Terima_Kunjungan_KONI_Pusat_98c12e7762.jpeg" alt="Menpora Terima Kunjungan KONI Pusat"><figcaption>Menpora Dito Ariotedjo (tengah) menerima kunjungan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman (ketiga dari kiri) di Graha Kemenpora, Jakarta, 20 Desember 2023. (Dok. Kemenpora)</figcaption></figure>“Aceh sudah sangat gembira karena Kementerian PUPR sudah menandatangni 14 venue. Sumut dalam kondisi yang juga siap. Pak Gubernur berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan persiapan.”Selain pemaparan program, Marciano Norman juga melaporkan soal revisi anggaran belanja KONI untuk tahun anggaran 2024 kepada Menpora Dito Ariotedjo.&nbsp;“Besar harapan kami revisi anggaran yang kami paparkan mendapat dukungan dari pemerintah sebagai bagian untuk menyukseskan penyelenggaraan PON 2024 Aceh-Sumut,” Marciano menambahkan.&nbsp;Di samping PON, KONI Pusat juga menyampaikan mengenai beberapa multievent olahraga tambahan pada tahun depan, termasuk Pekan Olahraga Pantai Nasional, Pekan Olahraga Indoor, dan PON Remaja.Menpora Dito mengapresiasi kesiapan KONI Pusat. Ia menyampaikan secara prinsip pemerintah melalui Kemenpora akan mendukung Marciano Norman serta jajarannya untuk menyukseskan PON 2024.“Secara prinsip kita akan dukung, selanjutnya saya harap KONI terus melakukan koordinasi dan komunikasi secara intens dengan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga untuk memperlancar dan menyukseskan PON 2024 Aceh-Sumut,” kata Menpora.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FykFhj42H5U?si=_hisxNs3n8EAAHo6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketum KONI Pusat Marciano Norman laporkan progres persiapan PON 2024 Aceh-Sumut kepada Menpora Dito Ariotedjo, Rabu (20/12/2023).

Latest Articles - Marciano Norman